Ketika terjadi pernikahan syar’i, yaitu pernikahan yang tidak dilandasi maksiat
pacaran, yang mana kedua mempelai menyandarkan dirinya kepada ketaatan kepada
Allah, maka ada beberapa hal yang mestilah diperhatikan kedua mempelai,
terkhusus suami sebagai imam.
Terkadang,
dengan kondisi psikologis seorang wanita, dia ada “rasa sulit jatuh hati” , nah
inilah PR suami, maka berusahalah semaksimal mungkin untuk membuat si istri
jatuh hati, dengan kata lain, kesediaan seorang wanita menikah tanpa cinta
merupakan sebuah keadaan dia mencoba berusaha mentaati Allah dan RasulNya, dan
ini merupakan sebuah point plus, dengan kata lain si wanita telah berkata : “Selanjutnya..
ajarilah aku, cara mencintaimu .. ” nah so sweet bukan ?
Bagi
pengagum gemerlapnya dunia, maka hal seperti ini akan menjadi sebuah
cibiran: “Aneh,
ngapain juga menikah tanpa cinta? Gimana bisa cocok? Gimana bisa merasa nyaman?
Gimana ini dan itu? gimana…gimana?”
Mereka
lupa.. kakek dan neneknya, mungkin saja menikah tanpa cinta, dan sudah banyak
kakek dan nenek kita yang menikah tanpa cinta, dan telah melahirkan sekian
banyak anak anak, dan mereka langgeng sampai tua, mereka tetap bisa mesra.
Bandingkan dengan anak anak zaman ini yang mereka begitu memuja cinta, pacaran
sekian tahun, begitu menikah beberapa bulan, dan baru punya anak 1 sudah
cerai, dengan
alasan tidak cocok!! Lalu
ngapain saja mereka selama ini baru sekarang merasa tidak cocok??
So,
kembali ke topik.
Diantara
cara mengajari istri / suami agar mereka bisa mencintai kita dengan tulus ,
tipsnya sebagai berikut :
Beri
perhatian, karena perhatian
merupakan bentuk perwujudan emosional yang sangat ampuh untuk meraih kecintaan
seseorang, dengan perhatian suami / istri akan merasa dihargai, dihormati,
disayangi dan merasa dicintai.
Kebersamaan, ini merupakan sebuah usaha untuk meraih
suasana yang harmonis, dan dengan kebersamaan, kedekatan emosional akan mudah
terjalin
Sentuhan, walaupun sekilas terlihat sepele soal
memeluknya, menatapnya, mencubit mesra, mencolek dagunya, akan tetapi hal ini
sebenarnya sebuah hal yang besar, telah terbukti pada sebagian pasutri, sikap
seperti ini menumbuhkan suatu keromantisan, dan menjadi penyebab kuatnya ikatan
hati pasangan.
Menjalin
komunikasi yang baik, dalam
bahasa gaul, seringkali kita dengar : “Kalau ada apa2 itu ngobrol donk” , well,
ini bener banget, dengan kita ngobrol, saling jujur, membuka diri tidak maen
sembunyi sembunyian, maka masalah apapun insya Allah bisa cepat kelar.
Cepat
Menguasai keadaan, Jangan
biarkan syetan memasuki celah celah perselisihan anda dengan pasangan, yang
kemudian mempermainkan emosi anda seperti anak kecil memainkan bola, dan
berujung “cerai..cerai..!!”
Segera
meminta maaf sekalipun tidak salah. Ini ampuh loh meluluhkan hati pasangan yang
sedang “panas” , dengan kita berani mengakhiri dengan
menyatakan gencatan senjata sampai tahap minta maaf, walau tak salah, akan
berakibat segera menurunnya tensi amarah, dan masalah bisa dikupas dilain waktu
saat otak sudah sama sama jernih. Karena kejernihan otak akan membuat masalah
lebih mudah diselesaikan dibandingkan menyelesaikan masalah disaat sedang “hot
hotnya”
Memberikan
pengajaran dengan kalimat yang sopan dan baik. Anda jelas tak maukan sekalipun salah, terus
diajari dengan cara di goblok goblokin dan di tolol tololin? nah begitu juga
dengan pasangan anda. Pilih kalimat yang baik dan sopan disaat menasehati,
karena itu akan lebih berkesan bagi pasangan.
Nah
itulah beberapa tips dari saya agar pasangan dapat mencintai anda dengan tulus,
so..segera ajari dia cara mencintaimu..
BTN
Gembor, Pagaden Subang, Jawa Barat.
Ditulis
Oleh : Muhammad Yusuf
Ketika terjadi pernikahan syar’i, yaitu pernikahan yang tidak dilandasi maksiat
pacaran, yang mana kedua mempelai menyandarkan dirinya kepada ketaatan kepada
Allah, maka ada beberapa hal yang mestilah diperhatikan kedua mempelai,
terkhusus suami sebagai imam.
Terkadang,
dengan kondisi psikologis seorang wanita, dia ada “rasa sulit jatuh hati” , nah
inilah PR suami, maka berusahalah semaksimal mungkin untuk membuat si istri
jatuh hati, dengan kata lain, kesediaan seorang wanita menikah tanpa cinta
merupakan sebuah keadaan dia mencoba berusaha mentaati Allah dan RasulNya, dan
ini merupakan sebuah point plus, dengan kata lain si wanita telah berkata : “Selanjutnya..
ajarilah aku, cara mencintaimu .. ” nah so sweet bukan ?
Bagi
pengagum gemerlapnya dunia, maka hal seperti ini akan menjadi sebuah
cibiran: “Aneh,
ngapain juga menikah tanpa cinta? Gimana bisa cocok? Gimana bisa merasa nyaman?
Gimana ini dan itu? gimana…gimana?”
Mereka
lupa.. kakek dan neneknya, mungkin saja menikah tanpa cinta, dan sudah banyak
kakek dan nenek kita yang menikah tanpa cinta, dan telah melahirkan sekian
banyak anak anak, dan mereka langgeng sampai tua, mereka tetap bisa mesra.
Bandingkan dengan anak anak zaman ini yang mereka begitu memuja cinta, pacaran
sekian tahun, begitu menikah beberapa bulan, dan baru punya anak 1 sudah
cerai, dengan
alasan tidak cocok!! Lalu
ngapain saja mereka selama ini baru sekarang merasa tidak cocok??
So,
kembali ke topik.
Diantara
cara mengajari istri / suami agar mereka bisa mencintai kita dengan tulus ,
tipsnya sebagai berikut :
Beri
perhatian, karena perhatian
merupakan bentuk perwujudan emosional yang sangat ampuh untuk meraih kecintaan
seseorang, dengan perhatian suami / istri akan merasa dihargai, dihormati,
disayangi dan merasa dicintai.
Kebersamaan, ini merupakan sebuah usaha untuk meraih
suasana yang harmonis, dan dengan kebersamaan, kedekatan emosional akan mudah
terjalin
Sentuhan, walaupun sekilas terlihat sepele soal
memeluknya, menatapnya, mencubit mesra, mencolek dagunya, akan tetapi hal ini
sebenarnya sebuah hal yang besar, telah terbukti pada sebagian pasutri, sikap
seperti ini menumbuhkan suatu keromantisan, dan menjadi penyebab kuatnya ikatan
hati pasangan.
Menjalin
komunikasi yang baik, dalam
bahasa gaul, seringkali kita dengar : “Kalau ada apa2 itu ngobrol donk” , well,
ini bener banget, dengan kita ngobrol, saling jujur, membuka diri tidak maen
sembunyi sembunyian, maka masalah apapun insya Allah bisa cepat kelar.
Cepat
Menguasai keadaan, Jangan
biarkan syetan memasuki celah celah perselisihan anda dengan pasangan, yang
kemudian mempermainkan emosi anda seperti anak kecil memainkan bola, dan
berujung “cerai..cerai..!!”
Segera
meminta maaf sekalipun tidak salah. Ini ampuh loh meluluhkan hati pasangan yang
sedang “panas” , dengan kita berani mengakhiri dengan
menyatakan gencatan senjata sampai tahap minta maaf, walau tak salah, akan
berakibat segera menurunnya tensi amarah, dan masalah bisa dikupas dilain waktu
saat otak sudah sama sama jernih. Karena kejernihan otak akan membuat masalah
lebih mudah diselesaikan dibandingkan menyelesaikan masalah disaat sedang “hot
hotnya”
Memberikan
pengajaran dengan kalimat yang sopan dan baik. Anda jelas tak maukan sekalipun salah, terus
diajari dengan cara di goblok goblokin dan di tolol tololin? nah begitu juga
dengan pasangan anda. Pilih kalimat yang baik dan sopan disaat menasehati,
karena itu akan lebih berkesan bagi pasangan.
Nah
itulah beberapa tips dari saya agar pasangan dapat mencintai anda dengan tulus,
so..segera ajari dia cara mencintaimu..
BTN
Gembor, Pagaden Subang, Jawa Barat.
Ditulis
Oleh : Muhammad Yusuf
0 komentar:
Posting Komentar
SIlahkan tulis komentar dengan bebas dan sopan